212 THE POWER OF
LOVE
IT’S ABOUT LOVE
FAITH AND PEACE
Film 212 the
power of love
Saya termasuk
orang yang tidak berkesempatan menyaksikan langsung aksi damai tersebut di
Monas. Namun, sebuah keberuntungan dan kebaikan menghampiri diri saya sehingga
tergeraknya saya nonton filmnya dihari pertama, tentu ada hal menarik yang
membawa saya. Apalagi kalau bukan The power of love. Kemudian seseorang berkata
kepada saya, mohon sampaikanlah pesan cinta 212 ini, sebarkanlah kedamaian
dalam hati siapapun, dan percayalah kedzaliman tidak akan pernah menang. Islam
yang membuat kita kuat, yang membuat kita bertahan, dan membuat kita bahagia. Film
212 The power of love adalah film dan dokumenter yang bersahabat bagi
masyarakat. Meskipun nama pemeran tak saya masukkan dalam review ini. Saya harap
pesan dalam film ini tersampaikan.
Setelah saya
duduk dikursi penonton dan filmnya telah diputar, hal yang saya pikirkan yaitu
pikiran itu sendiri. Antara pandangan negatif dan positif, kemudian antara
kepentingan dunia dan kepentingan akhirat, tentang masa lalu seorang anak dan
masa depan seorang anak itu juga, harapan orangtua dan keinginan anak, serta hal
lebih besar lagi yang saya rasakan dari film ini yaitu tentang Sabar. Sabarnya
seorang bapak terhadap anaknya dalam mendidik, mempercayai keputusannya, dan
memaafkannya. Sabarnya seorang anak terhadap hidup dan keluarganya yang ia wujudkan
dalam bentuk prestasi, pekerjaan, dan tanggungjawabnya. Sabarnya seorang
perempuan dalam menjaga kehormatan dan kasih sayangnya kepada anak-anak serta
orang lain. Sebab, jika engkau bersabar maka bagimu surga.
Sebuah pesan
film yang begitu kompleks menjawab tuduhan terhadap eksistenti isu-isu yang
disandingkan akan aktifitas rasisme, radikalisme, kekerasan, dan pemecahbelahan
persatuan. 212 the power of love adalah sebuah aksi damai yang tercatat dalam
sejarah dan ingatan siapapun. Murni karena cinta, karena sebuah kepercayaan,
dan keinginan hadirnya perdamaian dalam setiap perbedaan. Dialog setiap pemeran
dalam film 212 the power of love memiliki keunikan masing-masing.
Salah satu
potongan kutipan dialog yang tak sengaja saya rekam dalam ingatan yaitu,
orang-orang yang bisa bikin gue ketawa adalah orang-orang yang peduli mau bantu
saat gue lagi sulit dan mereka layak untuk disimpan.
Kalimat
tersebut, sama halnya seperti keluarga, saudara, dalam peribahasanya itu
apabila bagian tubuh tertentu sakit maka bagian yang lain juga akan
merasakannya.