Minggu, 13 Mei 2018

212 The Power of LOVE


212 THE POWER OF LOVE
IT’S ABOUT LOVE FAITH AND PEACE

Film 212 the power of love
Saya termasuk orang yang tidak berkesempatan menyaksikan langsung aksi damai tersebut di Monas. Namun, sebuah keberuntungan dan kebaikan menghampiri diri saya sehingga tergeraknya saya nonton filmnya dihari pertama, tentu ada hal menarik yang membawa saya. Apalagi kalau bukan The power of love. Kemudian seseorang berkata kepada saya, mohon sampaikanlah pesan cinta 212 ini, sebarkanlah kedamaian dalam hati siapapun, dan percayalah kedzaliman tidak akan pernah menang. Islam yang membuat kita kuat, yang membuat kita bertahan, dan membuat kita bahagia. Film 212 The power of love adalah film dan dokumenter yang bersahabat bagi masyarakat. Meskipun nama pemeran tak saya masukkan dalam review ini. Saya harap pesan dalam film ini tersampaikan.

Setelah saya duduk dikursi penonton dan filmnya telah diputar, hal yang saya pikirkan yaitu pikiran itu sendiri. Antara pandangan negatif dan positif, kemudian antara kepentingan dunia dan kepentingan akhirat, tentang masa lalu seorang anak dan masa depan seorang anak itu juga, harapan orangtua dan keinginan anak, serta hal lebih besar lagi yang saya rasakan dari film ini yaitu tentang Sabar. Sabarnya seorang bapak terhadap anaknya dalam mendidik, mempercayai keputusannya, dan memaafkannya. Sabarnya seorang anak terhadap hidup dan keluarganya yang ia wujudkan dalam bentuk prestasi, pekerjaan, dan tanggungjawabnya. Sabarnya seorang perempuan dalam menjaga kehormatan dan kasih sayangnya kepada anak-anak serta orang lain. Sebab, jika engkau bersabar maka bagimu surga.

Sebuah pesan film yang begitu kompleks menjawab tuduhan terhadap eksistenti isu-isu yang disandingkan akan aktifitas rasisme, radikalisme, kekerasan, dan pemecahbelahan persatuan. 212 the power of love adalah sebuah aksi damai yang tercatat dalam sejarah dan ingatan siapapun. Murni karena cinta, karena sebuah kepercayaan, dan keinginan hadirnya perdamaian dalam setiap perbedaan. Dialog setiap pemeran dalam film 212 the power of love memiliki keunikan masing-masing.

Salah satu potongan kutipan dialog yang tak sengaja saya rekam dalam ingatan yaitu, orang-orang yang bisa bikin gue ketawa adalah orang-orang yang peduli mau bantu saat gue lagi sulit dan mereka layak untuk disimpan.
Kalimat tersebut, sama halnya seperti keluarga, saudara, dalam peribahasanya itu apabila bagian tubuh tertentu sakit maka bagian yang lain juga akan merasakannya.